Kamis, 31 Januari 2013

::Prosesi Pernikahanku::

sambil mengingat2 apa saja prosesi yang aku lewati saat pernikahanku....ehmm karena prosesna panjang maka aku pisah menjadi 3 bagian,,sebelum akad, pas akad dan pas panggih ..  seperti ini bagian pertamana :

1.     untuk prosesi siraman tidak dilaksanakan karena dengan pertimbangan keluarga aa' masih di jepara sedangkan aa' di karanganyar hanya dengan teman2na aja,,

2.     hari jumat atau h-3 akad nikah aa' sudah sampai di rumah,,,, aku luluran ke tukang riasna biar kinclong

MyEm0.Com


3.       h-2 malamna aku dan aa' dilulur pake lulur jawa,,,ramuan dari daun2an dan lulur pengantin. Menurut tradisi itu agar pengantinna wangi dan kulitnya halus sehalus kulit putri keraton,,orang yang membalurkan lulur itupun tidak boleh sembarangan,,dia harus dari keturunan baik2,,memiliki keluarga baik2 pula,,maksudna dia tidak pernah terlibat pertengkaran hebat dengan suaminya atau pernah bercerai,,ekonominya berkecukupan,,karena menurut mitos nya kalau orang yang membalurkan lulur itu dari keluarga atau memiliki keluarga broken home maka itu nantinya bakal menurun kepada sang pengantin,,itu tidak pernah diharapkan oleh setiap orang,,makana orang yang membalurkan lulur harus benar2 orang terpilih. Akhirnya yang membalurkan lulur adalah mbak tina,,masih sodara agak jauh dan tinggalna di deket rumahna simbah. Awalna aku dulu yang dilulur selanjutna gantian aa' xixiixixi
MyEm0.Com
4.     H-1 
     a.      pasang tarub didepan rumah oleh bapak2. Tarub berarti hiasan dari janur kuning atau daun kelapa muda yang disuwir-suwir (disobek-sobek) dan dipasang di sisi tratag / kerun serta ditempelkan pada pintu gerbang tempat resepsi agar terlihat meriah. Pemasangan tarub dimaknakan sebagai tanda resmi bahwa akan ada hajat mantu di rumah yang bersangkutan. sekalian kain penutup pisang, kalau biasana orang2 memasang pisang itu cuma sepasang tapi kemarin itu ada 2 pasang yaitu yang ada disisi kanan kiri pilar depan rumah dan di kanan kiri kerun. nah dipilar n di kerun iku isina buah n daun2 seperti ini :
·         Pohon pisang raja yang buahnya sudah masak setandan lengkap dengan batangnya. Maksud dipilih pisang yang sudah masak adalah, diharapkan pasangan yang akan menikah telah memiliki pemikiran dewasa atau telah masak. Sedangkan pisang raja mempunyai makna pengharapan agar pasangan yang akan dinikahkan kelak mempunyai kemakmuran, kemuliaan dan kehormatan seperti raja.
·         Tebu wulung berwarna merah. Dimaknakan sebagai sumber rasa manis. Hal ini melambangkan kehidupan yang serba enak. Sedangkan makna wulung bagi orang Jawa berarti sepuh atau tua. Setelah memasuki jenjang perkawinan, diharapkan kedua mempelai mempunyai jiwa sepuh yang selalu bertindak dengan ’kewicaksanaan’ atau kebijakan.
·         Cengkir Gadhing merupakan simbol dari kandungan tempat jabang bayi atau lambang keturunan, menunjukkan pikiran yang cerah penuh kemantapan.
·         Daun randu dan Pari Sewuli Randu melambangkan sandang, sedangkan pari melambangkan pangan. Sehingga hal itu bermakna agar kedua mempelai selalu tercukupi sandang dan pangannya.
·         Godhong apa-apa (bermacam-macam dedaunan) Seperti daun beringin yang melambangkan pengayoman, rumput alang-alang dengan harapan terbebas dari segala halangan
·         Daun keluwih seikat, mudah-mudahan penyelenggaraan perhelatan tidak kekukrangan suatu apa, ,bahkan diharapkan serba lebih.
·         Daun ilalang, semoga tidak ada hambatan atau halangan suatu apa.
·         Padi seikat, bersama.
·         Dahan dan bunga (bungkah buah kapas), semoga selalu sejahtera lahir batin, cukup sandang cukup pangan.
·          Ranting dan daun beringin, semoga selalu mendapatkan perlindungan (pangayoman).
·         Pengaron berisi kembang setaman, ditempatkan di bawah tuwuhan. Itu sebagai suatu penghormatan terhadap Dewa penjaga wisma dan Dewi Sri (pengaron = keramik sebangsa kuali terbuat dari tanah).

   b.     bapak n ibu dodol dawet, ibu jualan dawet bapak yang mayungin ibu dibelakangnya,,,anak2 kecil n bapak2 yang ada dirumah disuruh beli pake uang koin yang udah disediakan, bahkan aku n aa' pun juga disuruh beli ahhihihii. Yang melayani pembeli adalah ibu sedangkan yang menerima pembayaran adalah bapak. Hal ini mengajarkan kepada anak mereka yang akan menikah tentang bagaimana mencari nafkah, bahwa sebagai suami istri harus saling membantu. Dibalik itu ada juga makna jenaka dari acara ini, yaitu simbolisasi kalau esok hari pada saat akad nikah dan resepsi, tamu-tamu yang datang akan sebanyak dan seramai jualan cendol/dawet tersebut ahhiihihih
    c.      selanjutnya bapak n ibu  menyiagakan beras menyiapkan diri dengan berpakaian Jawa. Ibu mengenakan kain tuluh watu dan kebaya lurik. Ibu menggendong bakul (tenggok) berisi beras, sedangkan bapak mendampinginya. Keduanya masuk ke dalam rumah terus menuju ke pedaringan (tempat menyimpan beras keluarga) untuk memasukkan beras (nyinggahaken wos = memasukkan atau menyiagakan beras yang akan digunakan untuk keperluan mantu).
     d.     setelah itu upacara adang (menanak nasi). Ibu dengan dibantu bapak, mengambil beras dari pedaringan terus dibawa ke sumur. Bapak mengambilkan air. Ibu mencuci beras (mususi). Beras dibawa ke dapur. Bapak menyalakan api dapur. Ibu memasukkan beras ke dalam kukusan (kerucut nasi). Itulah upacara menanak nasi. Setelah itu kegiatan menanak nasi dilanjutkan orang lain.
     e.      Malam na ada midodareni sekalian pembuatan kembar mayang (sekar kalpataru dewandaru) lambang kebahagiaan dan keselamatan. yang nantina akan digunakan buat acara nebus kembar mayan dan pas panggih.  nanti kalau acara udah selesai kembar mayang itu dibuang di pertigaan atau perempatan dekat rumah agar kita berdua selalu ingat asal muasal kita.

5.     pas hari H na sebelum akad nikah itu ada prosesi seperti ini
      a.      Seserahan
      Penyerahan seperangkat perlengkapan sarana untuk melancarkan pelaksanaan acara hingga acara selesai dengan barang-barang yang masing-masing mempunyai arti dan makna mendalam di luar dari materinya sendiri, yaitu berupa cincin dan seperangkat perhiasan, seperangkat busana dan perlengkapan wanita, perhiasan, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, dan uang.

      b.      Peningsetan 

      ini seperti tukar cincin,,,trus mengenakan seperangkat perhiasan yang diberikan pada saat seserahan tadi, perhiasan itu dipakaikan oleh aa' ke adx

      c.      Sok-soan tukon
       artina Penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keluarga pengantin wanita. Ini jadi aa' ngasih uang ke ibu buat bantu biaya pernikahan gitu
      d. Akad Nikah 
   Dalam tata cara Keraton, saat ijab panikah dilaksanakan oleh penghulu, tempat duduk penghulu maupun mempelai diatur sebagai berikut :
• Pengantin laki-laki menghadap barat
• Naib di sebelah barat menghadap timur
• Wali menghadap ke selatan, dan para saksi bisa menyesuaikan
       Tapi pas akad nikah kemarin tempat dudukna diatur seperti ini :
        - aa' , aku, bapak menghadap ke barat
        - naib di sebelah barat menghadap timur
        - saksi di sebelah selatan menghadap ke utara 

      e. Upacara Panggih



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Respon Kritik dan Saran,,,Silahkan...