Kamis, 31 Januari 2013

::Upacara Panggih::


Setelah akad nikah langsung dech buru2 di tarik dibawa ke ruang ganti buat persiapan panggih temanten nanti.  Kalau dalam Islam itu sah na setelah Akad Nikah….tapi law adat jawa itu pas upacara panggih ini….
Setelah ganti baju dan nunggu perintah untuk keluar,,,akhirna keluar juga…di dampingi bapak n ibu sama sepupuku tyas n murti yang bawa air minum dan kain untuk upacara kacar kucur.
Selanjutnya tukar kembar mayang dengan makna dan tujuan bersatunya cipta, rasa, dan karsa demi kebahagiaan dan keselamatan.

Setelah aa’ datang dari pondokan manten selanjutnya adalah
1.       Lemparan Gantal atau Balangan Suruh atau lempar sirih  yaitu melempar daun sirih yang melambangkan cinta kasih akan kestiaannya berdua, dengan harapan semoga semua godaan hilang terkena lemparan itu. Konon katana siapa yang melempar lebih dahulu dan mengenai pasangan itulah yang akan mendominasi rumah tangganya dan yang tepat mengenai dada pasangan itulah yang pertama jatuh cinta. Dan hasilnya……..jreng jreng… aku yang melempar lebih dahulu dan tepat mengenai dada aa’ dan lemparan aa’ malah mengenai bulek rini wakakkakakay ,,, sampai sekarang aku belum kasih tau aa’ soal lempar sirih itu xixiixi,,,kalo aa’ tau gimana reaksina yach ?!??!?! :D
*itu rahasia perempuan
MyEm0.Com
Upacara ini mengandung arti bahwa suatu peristiwa yang sekilas namun tidak dapat diulangi lagi. Sirih yang diikat sebagai gantal juga menandakan bahwa pengantin wanita dan pria sudah terikat dan akan menikmati pahit dan nikmatnya dunia bersama-sama. Sirih ini juga menandakan rasa pahit/getir.
2.       Ngidak endhog (mecah wiji dadi) Telur ayam disini melambangkan agar kedua pengantin dapat mempunyai keturunan. Telur ayam juga melambangkan manunggalnya pria dan wanita seperti pecahnya telur berupa putih dan merah. Putih menggambarkan pria dan merah menggambarkan wanita. pengantin pria menginjak telur ayam kemudian dibersihkan atau dicuci kakinya oleh pengantin wanita sebagai simbol seksual kedua pengantin sudah pecah pamornya juga menandakan tanda bakti pengantin wanita kepada pengantin pria. Kalau dulu telurna itu ga dibungkus apa2,,tapi sekarang dibungkus plastik putih agar kakina aa’ ga kotor2 banget alias lebih mempercepat nyuci kakina ntar gitu xixiixixi aya aya wae ki bu perias :D … sebelum aa’ ngidak endhog,,,aku diminta cium tangan aa’ lalu saat tangan kami masih berpegangan tangan kami dibasuh air dari kendi tembaga oleh pak Haji, selesai dibasuh aku dibisiki agar aku tidak menyembah aa’,,,karna dalam Islam itu menyekutukan Allah,,,sebenarna dalam adat jawa sebelum mencuci kaki suami itu menyembah dulu sebagai wujud kita akan taat dan hormat kepada suami.  Setelah aa’ ngidak endhog, aku mencuci kaki aa’ dari kanan ke kiri. Setelah itu aa’ bantu aku berdiri dan membimbingku ke samping kirinya.
basuh kaki
3.       Pupuk dan suapan terakhir, Ibu mempelai perempuan mengusap mempelai mantu laki-laki sebagai pertanda ikhlas menerimanya sebagai bagian dari keluarganya. Disini bapak n ibu menyuapi kami minum pertanda bahwa bapak dan ibu ikhlas menerima aa’ dan melepas kami untuk hidup berumah tangga.
suapan terakhir
4.       Sinduran, artinya disini berjalan perlahan-lahan dengan menyampirkan kain sindur sebagai tanda bahwa kedua mempelai sudah diterima sebagai keluarganya. kedua orang tua memberikan ‘panjurung donga pangestu’ kepada kedua anaknya. Bapak memberikan Suri Tauladan dengan harapan pengantin pria dapat menjadi Suri Tauladan yang lebih baik kepada istrinya. Dan Ibu memberikan dorongan/dukungan kepada kedua pengantin. Disini bapak berada di depan ku n aa’ memegang kedua ujung kain sindur dan ibu ada dibelakang kami merangkul bahu kami.
sinduran
5.       Silaturahmi,,orang tua ku dan orang tua aa’ saling berjabat tangan sebelum duduk di kursi kanan dan kiri pelaminan

6.       Bobot Timbang / pangkon, kedua mempelai di pangkuan bapak mempelai perempuan sebagai tanda kasih sayang orang tua terhadap anak dan menantu sama besarnya. Bapak duduk di kursi pelaminan lalu aku n aa’ duduk diatas paha bapak dan ibu di depan kami sambil memegang paha kami
timbangan

7.       Lanjut upacara sungkeman,, disini aku dan aa’ menghaturkan pengabdian dan memohon doa restu kepada kedua orang tua agar kami bahagia, sejahtera, rukun sampai kaken – kaken ninen – ninen

sungkeman
8.       Kacar kucur,, symbol pemberian nafkah… wah saatna aa’ menafkahi aku ahihiihiihi,, disini aa’ menuangkan kacar kucur harus dengan hati – hati agar tidak tercecer dan tidak ada yang tersisa,,jadi aa’ memberikan seluruh hasil jerih payahna kepada aku dan aku harus menjagana agar tidak terbuang sia – sia. Setelah itu bungkusan kacar kucur diberikan kepada ibu dan bapak untuk disimpan baik – baik
kacar kucur

9.       Dahar Klimah /  dulangan, saling menyuapi satu sama lain yang melambangkan kedua mempelai akan hidup bersama dalam susah maun senang. Aku n aa’ saling suap nasi punar (nasi pengantin) lalu kami saling menyuapi minum juga biar ga kesereden ahahahy
MyEm0.Com
kacar kucur

dulangan
dulangan
10.   Foto2 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Respon Kritik dan Saran,,,Silahkan...