Rabu, 20 Agustus 2014

::Tinggal Lepas dari Orang Tua setelah Kita Menikah? Why Not???::

Dari sebelum kami menikah, kami sudah sepakat untuk tinggal berdua dan lepas dari orang tua. 
Disamping karena memang aku sudah jauh dari orang tua, orangtuaku di Karanganyar dan aku tinggal di Jepara, di rumah mertua masih ada 2 ipar yang sudah menikah yang masih tinggal bersama mertua dan 1 ipar yang belum nikah.

Sejak kecil aku berdoa dalam hati ketika nanti setelah menikah aku ga ingin tinggal dirumah orangtua maupun mertua, aku ingin bisa mandiri dengan kemampuanku dan suamiku, aku ga ingin bergantung dengan mereka, aku ga ingin diremehkan oranglain hanya karena aku berdiri dibelakang orangtua, aku ingin kami bisa berdiri sendiri dengan segala upaya dan kemampuan kami, kami ingin membuat orangtua kami bangga bahwa kerja keras mereka untuk memberikan pendidikan kepada kami sejak kecil itu berbuah kesuksesan kami dengan melihat kebahagiaan kami, kami mampu mandiri lepas dari tanggung jawab mereka.
Aku yang dari kecil selalu tinggal dengan orang tua, mulai pisah setelah kerja disini dan kost sekitar 1 tahunan, mulai terbiasa untuk mengurus segalanya sendiri. 

Beberapa bulan sebelum nikah, sambil mempersiapkan segala keperluan pernikahan kami juga sibug mencari kontrakan yang akan kami tempati setelah kami menikah nanti. (maklumlah belum ada dana buat beli rumah wkwkkwkw)
Setelah kesana kemari survey lokasi calon rumah akhirnya keputusan kita jatuh pada rumah atau lebih tepatnya istana saking besar dan luasnya rumah itu, bayangin ajah kamar kita itu luasnya 4x7 dengan fasilitas AC dan kamar mandi dalam, dirumah itu ada ruang tamu yang sangat luas, 2 kamar besar + kamar mandi dalam + AC, 1 kamar agak kecil, dapur yang sangat luas, kamar mandi luar untuk tamu, 1 kamar lagi dibelakang untuk ART, garasi yang muat 2 mobil, halaman luas yang bisa digunakan untuk volly,,rasanya WOW,,, 


dulu sebelum nikah sering baca buku tentang pernikahan dan berkeluarga dan sering dapat nasehat dari teman2 yang lebih senior dan orangtua, ada sebuah nasehat yang rasanya membekas dan rasanya makin semangat untuk tinggal pisah
Kalau kamu setelah menikah dan tetap tinggal dengan ortu dan ipar-iparmu dan rejekimu biasa saja, maka bisa jadi ketika jalan rejeki itu terbagi-bagi untuk beberapa keluarga dalam rumah itu. Tapi ketika kamu berani memutuskan untuk pisah tempat, Inshaa Allah rejekimu akan lebih dari biasanya, karena ALLAH LEBIH TAHU apa yang kamu butuhkan. 

sebuah pepatah kuno mengumpamakan seorang dan orang itu itu ibarat pohon pisang dan induknya, "pisang itu bakal tumbuh subur kalau dipisah dari induknya" yang artinya anak akan lebih cepat berkembang hidupnya kalau sudah tidak bergantung dengan orang tuanya.
Manfaat Tinggal Sendiri Setelah Menikah?
setelah tinggal sendiri kami merasakan manfaat yang sangat besar, semoga ini bisa menginspirasi teman2 semua :
  1. kami jadi lebih mandiri, kami jadi belajar untuk lepas ketergantungan dengan orang tua dan belajar menjadi orangtua  yang kuat dengan memberikan contoh untuk anak2 kami nantinya, mesti awalnya orangtua kita mungkin merasa berat hati melepas kita tapi dalam hati mereka juga bangga dan bahagia karena bisa melihat anak2 mandiri 
  2. mengerti susahnya orangtua kita mengurus rumah dan segala perjuangan mereka, kita jadi lebih mengerti bagaimana dulu orang tua kita mengurus rumah tangga dan bagaimana mereka berjuang untuk kebahagiaan kita sebagai anak2nya, kita menjadi lebih bersyukur dan selalu mengingat dan mendoakan mereka, karena cara berempati dengan orang lain yang terbaik adalah dengan kita berada di posisi orang tersebut. Orang tua kita sekarang memiliki rumah, kendaraan, fasilitas rumah tangga yang lengkap, jangan berfikir itu didapat mereka dengan secara instan, semua itu juga ada prosesnya.
  3. kami jadi jago dalam urusan rumah tangga (terpaksa), mesti awalnya merasa terpaksa melakukan segala sesuatu karena belum terbiasa, misalnya bangun pagi untuk masak dan beres2 rumah, membereskan seluruh isi rumah sendiri, suami yang biasanya ketika tinggal sama orang tua apa2 taunya beres tapi ketika kami hanya tinggal berdua akhirnya mau membantu ngepel lantai, nyapu, menjemur pakaian, mencuci, memasak, nukang, dll (suamiku is the best muachh :* ) mesti akhirnya karena kesibugan aku semakin meningkat karena aku kuliah lagi, akhirnya kami punya asisten untuk urusan bersih2 rumah dan setrika :D tapi paling enggak kami pernah merasakannya diawal2 pernikahan kami wkwkkwkw
  4. kami dikenal tetangga n lingkungan sosial sebagai diri kita sendiri bukan "anaknya bapak x", merasa lebih PD ketika orang mengenal kita sebagai pribadi yang lepas dari bayang2 orangtua kita? IYA!! merasa bangga dengan keringat hasil kerja keras kita sendiri? IYA!! percayalah ketika kita bisa benar2 mandiri dengan segala jerih payah kita, dalam diri kita ada rasa kebanggaan dan orangtua kitapun akan merasa bangga pula dengan kesuksesan kita :)
  5. kami lebih mengerti proses dan kerja keras dari 0, lebih bangga mana ketika kamu mendampingi pasanganmu sudah dalam kondisi mapan dengan segala fasilitas yang ada atau mendampingi pasanganmu mulai dari 0 hingga dia mencapai kondisi mapan dan sukses dengan menikmati setiap proses dan kebahagiaan bersama. percayalah rasanya akan jauh berbeda. ingat ada pepatah yang bilang "dibalik laki2 yang sukses pasti ada wanita yang setia mendampinginya" jadilah wanita yang ada dibalik laki2 yang mencapai proses kesuksesan itu, mesti terkadang kesuksesan itu dicapai dengan cara jatuh bangun.
  6. "Mangan ora mangan sing penting kumpul" pepatah jawa itu terkadang ku pikir ada benarnya juga, artinya makan ga makan yang penting bisa bersama. ketika kita sudah menikah terkadang ada yang harus berpisah dengan suami karena bekerja diluar kota atau hal2 yang lain, bersyukurlah ketika kamu bisa selalu bersama dengan pasanganmu, dan dengan tinggal berdua dan lepas dari orangtua, ketika kamu dalam kondisi terpuruk misalnya tanggal tua dengan keuangan menipis kamu hanya bisa makan hanya dengan nasi dan kerupuk, orang lain terutama orang tua ga akan tau, kamu ga akan sedih dan tetaplah sabar karena kamu melaluinya bersama pasanganmu.
  7. pasangan suami istri makin cinta, dengan tinggal berdua ajah tiap hari bisa bersama tanpa gangguan, tiap hari berkomunikasi yang baik sehingga saling mengenal pasangan, tiap hari ada inspirasi yang ditularkan ke pasangan, rasa sayang itu semakin hari semakin tumbuh makin cinta..
  8. semakin berfikir untuk memperbaiki hidup dimasa depan, ketika kita tinggal sama orangtua kita pasti masih memakai semua fasilitas dari orang tua, ketika kita udah tinggal sendiri mesin cuci, kompor gas, kulkas, bed, lemari, tv, mobil,rumah ga punya. Kita akan lebih termotivasi untuk bekerja keras dan bersabar. Alhamdulillah untuk kompor gas n kulkas udah ada (kado dari teman2 kantor, lumayan bisa ngirit beli wkwkkw) bed sama lemari beli waktu pindahan ke kontrakan, awal2 ngontrak belum punya tv masih pake komputer dibeliin tv tuner lumayan bisa ngirit wkwkwk (ngirit apa pelit?? ) tapi akhirnya kami beli tv juga gara2 layar komputernya gambarnya jelek, tapi ada kejadian lucunya, setelah beli tv kok gambarnya masih jelek, usut punya usut ternyata antenanya yg jelek akhirnya beli antena tv juga wkwkwk,,
Setelah 6 bulan tinggal di kontrakan kami jadi berfikir, apa mungkin selamanya hidup kita akan jadi kontraktor seperti ini? dalam hati rasanya pengen banget punya rumah sendiri mesti hanya sepetak. Kalo dihitung2, kalo kita memiliki uang sekian puluh juta dan biaya kontrak belum naik maka uang kita akan habis sepuluh tahun lagi tanpa sisa dan kita tidak memiliki aset apapun. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli rumah, biar jelek n kecil itu sudah milik sendiri itu rasanya lega, terbebas dari tagihan kontrakan tiap tahun. Impian kami ketika ulang tahun pernikahan kami yang Pertama kami sudah bisa menempati rumah baru kami. dan Alhamdulillah berkat doa kami, doa orangtua kami dan teman2 semua akhirnya tepat 2 hari sebelum ulang tahun pernikahan kami, kami sudah menempati rumah mungil kami yang masih sangat sederhana dengan fasilitas apa adanya.

Tapi ada pasangan-pasangan yang tetap tinggal dengan orang tua setelah menikah. Itu jadi pengecualian, untuk alasan-alasan yang biasanya seperti ini:
  • Kita anak terakhir, dan semua kakak kita sudah tinggal sendiri. Atau anak satu-satunya, jadi orang tua pengeeen banget tetep ada yang nemenin mereka di rumahnya. Biasanya anak perempuan nih.
  • Misalnya ga masalah buat orang tua kita buat kita tinggal sendiri, tapi kita pengen banget ngerawat dan ngejagain mereka di hari tua mereka.
  • Atau misalnya anaknya adalah tulang punggung keluarga, yang masih harus menanggung biaya hidup orang tua dan adik-adiknya yang lebih kecil darinya.
*inspirasi nulis ini dari http://ilmanakbar.web.id/2011/10/01/setelah-menikah-ayo-tinggal-lepas-dari-orang-tua/#comment-43698

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Respon Kritik dan Saran,,,Silahkan...