Rabu, 20 Agustus 2014

::Mengapa Sabar dan Sholat sebagai Penolong?::

Karena sabar merupakan poros, sekaligus inti dan asas segala macam kemuliaan akhlak. 

Jadi sabar adalah upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu untuk mencapai ridho Allah SWT. Maka orang yang sabar adalah orang yang mampu menempatkan diri dan bersikap optimal dalam setiap keadaan. Sabar bukanlah sebuah bentuk keputus asaan tapi merupakan optimisme yang terukur. Ketika menghadapi situasi dimana kita harus marah misalnya maka marahlah secara bijak dan diniatkan untuk kebaikan bersama.

Memang sholat yang baik akan menghasilkan kemampuan bersabar. Sebaliknya kesabaran yang baik akan menghasilkan sholat yang berkualitas yaitu terjadinya dialog dengan Allah SWT sehingga melahirkan kenikmatan, ketenangan yang tak terhingga di hati. 

Barangsiapa yang mampu merasakan nikmatnya berdialog dengan Allah SWT didalam Sholat maka niscaya Allah SWT akan membuka lebar-lebar pintu pertolonganNya.

Kenapa sabar dulu baru sholat??

karena orang yang sholat belum tentu sabar,,,tapi orang yang sabar pasti akan sholat dengan khusuk...
"Ketika masalah datang, Allah tidak meminta kita memikirkan jalan keluar hingga penat. Allah hanya meminta kita sabar dan shalat. Sadari dan yakini bahwa kita sebenarnya tidak pernah kehilangan apapun, sebab kita memang tidak pernah memiliki apapun."

::Indahnya Berhias::

Di sebuah kos putri…“Yanti subhanallah, mau pesta kemana?”Tatap seorang temannya tak berkedip pada Yanti yang berdandan tebal bak artis. Yanti menjawab, “Kamu berlebihan deh. Yanti mau ikut pengajian bareng temen-temen, jadi harus bersih dan rapi. Kebersihan itu kan sebagian dari iman. Berangkat dulu ya. Assalaamu’alaykum…”

Setelah Yanti pergi, ada suara heboh Riri yang hendak pergi juga. “Duh Riri tetangga kamarku yang baru pulang dari kampus. Kucel amat. Lho… lho… Ini mo pergi lagi ya, gak mau bersihin wajah dan rapiin bajumu dulu?” Riri menjawab, “Nanti menyebar fitnah lho. Wanita itu kan ujian bagi laki-laki. Riri berangkat ta’lim ya. Assalaamu’alaykum…”

:: Dosa yang Merusak Pernikahan::

DOSA YANG MERUSAK PERNIKAHAN

a. Suami:
1. Suami tidak berfungsi menjadi pemimpin dengan baik, akibatnya saling melukai.
2. Suami gagal menjadikan Istri nomer satu dalam hidupnya.
3. Suami membandingkan Istri dengan wanita lain.
4. Suami kurang disiplin mengontrol emosi dan kebiasaan buruk.
5. Suami gagal memuji hal-hal kecil dari Istri.
6. Suami menolak pendapat Istri.
7. Suami tidak pernah minta maaf.

b. Istri:
1. Istri tidak menghargai Suami sebagai otoritas.
2. Istri gagal menundukkan diri kepada Suami.
3. Istri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah.
4. Istri gagal menunjukan rasa syukur kepada Suami.

Kebutuhan seorang Suami:
1. Sex.
2. Istri sebagai sahabat.
3. Rumah yang rapi.
4. Istri yang menarik.
5. Saling menghargai.

Kebutuhan seorang Istri:
1. Kasih sayang dan penghargaan.
2. Diajak bicara.
3. Jujur dan terbuka.
4. Keuangan yang cukup.
5. Komitmen terhadap keluarga.

Ingat!
Kepala keluarga yang berhasil dalam keluarga maka keberhasilan yang lain akan mengikuti. Kepala keluarga yang gagal dalam keluarga maka kegagalan lain akan mengikuti.

Kebahagiaan perkawinan membutuhkan perjuangan yang tidak kenal lelah, dan membutuhkan kehadiran dan pertolongan Tuhan.

Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup rumah tangga yang rukun dan damai, meskipun itu harus diperoleh dengan cucuran air mata.
Belaian tangan suami adalah emas bagi istri.
Senyum manis sang istri adalah permata bagi suami.
Kesetiaan suami adalah mahkota bagi istri.
Keceriaan istri adalah sabuk di pinggang suami.

Perbaikilah apa yang bisa diperbaiki sekarang sebelum terlambat. Cintailah pasangan yang telah Tuhan pilih untukmu!

If you care about family, broadcast this. It will save a marriage. Semoga Tuhan memberkahi Pernikahan Anda! Bagi yang belum Menikah, semoga ini bisa menjadi bekal kelak bila Anda menghadapi hidup Pernikahan.
#familyGuide

::Sebaik - baiknya Suami Istri::

Sebaik-baik suami adalah yg dapat membimbing istrinya untuk taat kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala..
Yang selalu melihat kelebihan" istrinya bukan kekurangannya..
Yang dapat memenuhi hak-hak dan kebutuhannya lahir dan bathin, dengan penuh kasih sayang,tidak membebaninya dengan kerja yang berat,serta tidak menyakiti fisik dan hatinya..

Sebaik baik istri adalah yang dapat mendorong suaminya untuk taat kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya..
Yang tidak banyak menuntut dunia..
Yang selalu mendampinginya dan melayaninya dalam senang dan susah..
Yang menjaga kehormatannya dengan tidak memperlihatkan auratnya kepada yang bukan mahram..
Wanita yang kuat tidak menceritakan masalahnya kepada dunia... 
Ia menghadapinya dengan senyuman dan berbagi hanya dengan mereka yg peduli dan dianggap pantas untuk berbagi....
Ia tidak banyak mengeluh dan mengumbar apa yg terjadi pada dirinya pada banyak orang......

Ketika suami mampu memberikan ridho kepada istrinya untuk menempuh pendidikan setinggi2na dan berkarir,,,itulah suami hebat...
Ketika setinggi apapun pendidikan dan karir seorang istri,,,dia masih mengingat kodratna sebagai seorang istri yg sekaligus makmum,,maka itulah istri yang hebat...

"Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih &sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya”
(HR. Abu Sa’id)

::Jangan Kasih Kabar Jelek untuk Orangtuamu Setelah Menikah::

aku jadi inget dulu ibu juga sering bilang, kalau sudah menikah jangan pernah memberi kabar jelek kepada Orang tua. Kenapa? karena kita anaknya, mereka sayang sama kita so pastinya mereka akan tetap memikirkan kita dan mereka ingin kita dalam keadaan baik2 ajah.
Karena itu, saat kita mengabarkan berita jelek, maka orangtua kita ikut memikirkan kabar jelek itu, mencoba mencari solusi masalah kita. itu bentuk kasih sayang mereka kepada kita.

aku sudah membuktikannya sendiri!!

Ketika itu aku memberi kabar sama ibu bahwa kami sudah membeli rumah, sudah kami bayar sekitar 70%, masih kurang 30% kita berjanji bayar 2 minggu lagi. Ibu bingung bagaimana aku nanti dapat melunasi itu. Aku udah bilang sama ibu santai ajah nanti juga ada rejeki buat bayar itu.

Alhamdulillah belum jatuh tempo kami sudah dapat melunasi rumah kami dan mulai proses balik nama sertifikat rumah tanah kami. Aku sendiri sudah lupa percakapan sama ibu tempo hari. Tiba2 ibu telp dan minta maaf karena ga bisa bantu kami untuk melunasi rumah kami, ibu beberapa hari ga bisa tidur karena mikirin hal itu. Aku kaget ternyata ibu masih mikirin hal itu sementara aku sendiri ga kepikiran sama sekali dan masalah itu sudah beres kemarin. Benar2 besar kasih sayang mereka untuk kita, sampai2 mereka ga berhenti mikirin kita mesti kita ga mikirin mereka.

Akhirnya sejak saat itu kalo ada hal2 buruk aku memberi tahu mereka ketika sudah menemukan solusi  dan sudah selesai. seperti ketika beberapa waktu yang lalu suami sempat opname dan aku putuskan untuk tidak memberi tahu mertua maupun orangtua agar mereka tidak cemas, hanya ipar yang aku kasih tau karena dia aku mintain tolong bawain makanan ke klinik dan aku minta dia ga kasih tau mertua, aku kasih tau orangtua juga setelah aku pulang ke Karanganyar baru aku cerita soal itu. :D

Saat kamu sudah menikah, kamulah yang bertanggung jawab atas hidupmu, atas pasanganmu, atas keluargamu. Orangtuamu sudah tidak bertanggung jawab atas dirimu. Sebaliknya, mereka adalah tanggung jawabmu, di hari tua mereka.

Jadi, hanya berikan kabar gembira kepada orangtuamu. Plus do’a dan berbagai bentuk bakti lainnya, itulah bentuk balasan anak kepada orangtuanya (walaupun tetap saja tidak akan bisa membalas 100% apa yang telah mereka lakukan).

*thx to mas ilman akbar inspirasinya


::Tinggal Lepas dari Orang Tua setelah Kita Menikah? Why Not???::

Dari sebelum kami menikah, kami sudah sepakat untuk tinggal berdua dan lepas dari orang tua. 
Disamping karena memang aku sudah jauh dari orang tua, orangtuaku di Karanganyar dan aku tinggal di Jepara, di rumah mertua masih ada 2 ipar yang sudah menikah yang masih tinggal bersama mertua dan 1 ipar yang belum nikah.

Sejak kecil aku berdoa dalam hati ketika nanti setelah menikah aku ga ingin tinggal dirumah orangtua maupun mertua, aku ingin bisa mandiri dengan kemampuanku dan suamiku, aku ga ingin bergantung dengan mereka, aku ga ingin diremehkan oranglain hanya karena aku berdiri dibelakang orangtua, aku ingin kami bisa berdiri sendiri dengan segala upaya dan kemampuan kami, kami ingin membuat orangtua kami bangga bahwa kerja keras mereka untuk memberikan pendidikan kepada kami sejak kecil itu berbuah kesuksesan kami dengan melihat kebahagiaan kami, kami mampu mandiri lepas dari tanggung jawab mereka.
Aku yang dari kecil selalu tinggal dengan orang tua, mulai pisah setelah kerja disini dan kost sekitar 1 tahunan, mulai terbiasa untuk mengurus segalanya sendiri. 

Beberapa bulan sebelum nikah, sambil mempersiapkan segala keperluan pernikahan kami juga sibug mencari kontrakan yang akan kami tempati setelah kami menikah nanti. (maklumlah belum ada dana buat beli rumah wkwkkwkw)
Setelah kesana kemari survey lokasi calon rumah akhirnya keputusan kita jatuh pada rumah atau lebih tepatnya istana saking besar dan luasnya rumah itu, bayangin ajah kamar kita itu luasnya 4x7 dengan fasilitas AC dan kamar mandi dalam, dirumah itu ada ruang tamu yang sangat luas, 2 kamar besar + kamar mandi dalam + AC, 1 kamar agak kecil, dapur yang sangat luas, kamar mandi luar untuk tamu, 1 kamar lagi dibelakang untuk ART, garasi yang muat 2 mobil, halaman luas yang bisa digunakan untuk volly,,rasanya WOW,,, 

::Nasehat Pernikahan::

terkadang kita terlupa bahwa :
  • ada istri yang lupa bahwa suami lebih utama dari ibu;
  •  ada ibu bapak yang lupa bahwa anak perempuan mereka perlu mengutamakan suaminya lebih dari ibu bapaknya;
  • ada istri yang lupa bahwa suami perlu mengutamakan ibunya sendiri melebihi istrinya;
  • ada anak laki - laki yang lupa bahwa tanggungjawab menjaga ibu dan bapaknya berada dibahu mereka dan bukan pada anak2 perempuan;
  • ada anak perempuan yang lupa bahwa dia lebih terikat tanggung jawab kepada suami dan ibu bapaknya,,,tapi suami lebih daripada ibu bapak kandungnya sendiri..
Sebenarnya seorang istri ketika sudah menikah, maka kepatuhan nya telah beralih kepada suami. yang utama sebenarnya bukan orang tua lagi. 

Rasul pernah menyatakan : Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan seorang istri sujud kepada suaminya, karena begitu besarnya hak suami kepada istrinya. 

Tetapi walaupun begitu, suami yang shalih, akan membimbing istrinya untuk tetap taat dan hormat kepada orang tuanya.


suami yg baik akan membimbing istrinya untuk tetap taat n hormat kepada ortunya,,,dan istri yang baik tidak akan menghalangi ketaatan suami kepada ibunya n dia malah mendukung n menyayangi ibu mertuana sebagaimana ibunya sndri..

::Happy Anniversary 2th::

wah telat pake banget postingna,,,ketunda2 terus mau update blog ini...
ga terasa juga udah 2tahun menikah dan 1 tahun menempati gubug kita tercintah wkwkwkkw :D
mesti cuma sederhana kita rayakan berdua ajah dirumah tercintah dengan kue ini taraaaaaaa




seiring doa semoga pernikahan kami langgeng, bahagia selalu, selalu diberi kesehatan sama Allah, senantiasa diberikan keberkahan rejeki dan umur panjang, rejeki melimpah dan segera dikaruniai momongan ^_^ Amin Ya Robbal 'Alamin