1.
motif Sidomukti
agar kamokten (red.
bahasa jawa) atau makmur,,Demikianlah bagi orang Jawa, hidup yang didambakan
selain keluhuran budi, ucapan, dan tindakan, tentu agar hidup akhirnya dapat
mencapai mukti atau makmur baik di dunia maupun di akhirat. Orang hidup di dunia adalah mencari kemakmuran dan ketentraman lahir dan
batin. Untuk mencapai kemakmuran dan ketentraman itu niscaya akan tercapai jika
tanpa usaha dan kerja keras, keluhuran budi, ucapan, dan tindakan. Namun untuk
mencapai itu semua tentu tidaklah mudah. Setiap orang harus bisa mengendalikan
hawa nafsu, mengurangi kesenangan, menggunjing tetangga, berbuat baik tanpa
merugikan orang lain, dan sebagainya, agar dirinya merasa makmur lahir batin.
Kehidupan untuk mencapai kemakmuran lahir dan batin itulah yang juga menjadi
salah satu dambaan masyarakat Jawa dan tentu juga secara universal.
Di
dalam kain batik sidomukti ini juga terdiri dari beberapa motif, diantaranya
yang terpenting dan yang utama adalah motif ukel (bentuknya seperti huruf
koma), semakin kecil ukelnya maka semakin tinggi mutu seninya. Selain itu, kain
ini dihias dengan kotak-kotak yang bergambar kupu-kupu dan semacam kereta
pengantin yang ditandu dengan bahu.
Sido
berarti terus menerus dan mukti berarti hidup berkecukupan dan kebahagiaan. Makna
yang terkandung dari kain batik sidomukti adalah agar kedua pasangan pengantin
tersebut bisa mukti, yaitu kebahagiaan yang sempurna yakni kebahagiaan lahir
batin dan harapan akan masa depan yang baik. Biasanya dikenakan oleh pengantin
pria dan wanita pada acara perkawinan, dinamakan juga sebagai Sawitan
(sepasang).
2. motif Sidoasih
Motif geometris berpola dasar bentuk-bentuk segi empat
ini memiliki arti keluhuran. Saat mengenakan kain Sido Asih, berarti seseorang
mengharapkan kebahagiaan hidup. Motif ini dikembangkan setelah masa
pemerintahan SISKS PB IV di keraton Surakarta.
Kain Batik Sido Asih, Sido berarti jadi, asih berarti
sayang, ragam hias ini mempunyai makna agar hidup berumah tangga selalu penuh
kasih sayang.
3.
motif Raturatih
Nama motif
ini diambil dari kata "Ratu Patih" yang berarti seorang raja yang
memerintah didampingi oleh perdana menterinya, karena usia yang masih sangat
muda. Motif batik yang menggambarkan kemuliaan, dan hubungan penggunanya dengan
alam sekitar ini, mulai dibuat pada masa pemerintahan SISKS Pakoeboewono VI di
tahun 1824
4.
motif Parang kusuma
Parang adalah
motif diagonal, berupa garis berlekuk-lekuk dari sisi atas ke sisi bawah kain.
Sedangkan Kusuma berarti bunga. Motif Parang Kusuma ini menjelaskan penggunanya
memiliki darah raja (keturunan raja) atau disebut sebagai darah dalem. Motif
batik ini berkembang pada masa pemerintahan Ingkang Panembahan Senopati di
Kerajaan Mataram pada abad ke - 16.
Mengandung
makna hidup harus dilandasi oleh perjuangan untuk mencari keharuman lahir dan
batin, ibaratnya keharuman bunga (kusuma). Demikianlah, bagi orang Jawa, hidup
di masyarakat yang paling utama dicari adalah keharuman pribadinya tanpa
meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar
dari bencana lahir dan batin.
Contoh: Bagi
orang Jawa, hidup di masyarakat yang paling utama dicari adalah keharuman
pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar
dapat terhindar dari bencana lahir dan batin. Walaupun sulit untuk
direalisasikan, namun umumnya orang Jawa berharap bisa menemukan hidup yang
sempurna lahir batin. Apalagi di zaman yang serba terbuka sekarang ini, sungguh
sulit untuk mencapai ke tingkat hidup seperti yang diharapkan, karena banyak
godaan. Di zaman materialistis ini, orang lebih cenderung mencari nama harum
dengan cara membeli dengan uang yang dimiliki, bukan dari tingkah laku dan
pribadi yang baik.
Dikenakan : Calon temanten putri (tukar cincin)
Makna :
Hatinya berbunga-bunga
5.
motif Bokor Kencana
Sebuah motif
geometris berpola dasar berbentuk lung-lungan yang mempunyai makna harapan dan
keagungan, kewibawaan. Motif ini untuk pertama kalinya dibuat
untuk dikenakan PB XI.
6.
motif Sekar Jagad
Sekar berarti bunga dan jagad adalah dunia. Paduan kata
yang tercermin dari nama motif ini adalah “kumpulan bunga sedunia”. Motif ini
merupakan perulangan geometris dengan cara ceplok (dipasangkan bersisian), yang
mengandung arti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia. Motif ini mulai
berkembang sejak abad ke-18.
Melambangkan ungkapan cinta dan memelihara perdamaian. Maka tak heran bila motif ini sering dikenakan dalam pesta pernikahan.
Dikenakan :
Orang Tua Temanten
Makna :
Hatinya gembira semara
7.
motif Sido luhur
Mengandung
makna keluhuran. Bagi orang Jawa, hidup memang untuk mencari keluhuran materi
dan non materi. Keluhuran materi artinya bisa tercukupi segala kebutuhan ragawi
dengan bekerja keras sesuai dengan jabatan, pangkat, derajat, maupun
profesinya. Keluhuran materi yang diperoleh dengan cara yang benar, halal, dan
sah tanpa melakukan kecurangan atau perbuatan yang tercela seperti korupsi,
merampok, mencuri, dan sebagainya. Sebab walaupun secara materi merasa cukup
atau bahkan berlebihan, namun jika harta materi itu diperoleh secara tidak
benar, tidak halal, itu tidak bisa dikatakan bisa mencapai keluhuran secara
materi. Keluhuran materi akan lebih bermakna lagi apabila harta yang dimiliki
itu bermanfaat bagi orang lain dan bisa diberikan dalam berbagai bentuk seperti
sumbangan, donasi, hibah, dan sebagainya. Sementara
keluhuran budi, ucapan, dan tindakan adalah bentuk keluhuran non materi. Orang
yang bisa dipercaya oleh orang lain, atau perkataannya sangat bermanfaat kepada
orang lain tentu itu akan lebih baik daripada perkataannya tidak bisa dipegang
orang lain dan tidak dipercaya orang lain. Orang yang sudah bisa dipercaya oleh
orang lain adalah suatu bentuk keluhuran non materi. Orang Jawa sangat berharap
hidupnya kelak dapat mencapai hidup yang penuh dengan nilai keluhuran.
Dikenakan : Temanten Putri (malam pengantin)
Makna : Dua jiwa menjadi satu
8.
motif Bondhet
Makna : Dua
jiwa menjadi satu
9. motif Sido Mulyo
9. motif Sido Mulyo
Makna : Bahagia, rejeki melimpah
10. motif Semen Rante
10. motif Semen Rante
Dikenakan : Utusan
Makna : Panah mengena dan diikat
sumber ::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mau Respon Kritik dan Saran,,,Silahkan...